Sabtu, 27 Agustus 2011

Nobody Does, Just You - part 6



Jam makan siang pun telah tiba. Mereka berempat sudah berkumpul di salah satu meja di restaurant hotel tersebut, lengkap dengan hidangan yang akan mereka santap.

“Ririn-a” panggil Yoseob.

Ne..” sahut Ririn dengan nada malas. Karena ia tahu bahwa sekarang waktunya untuk menerima hukuman.

“Nyanyikan lagu Three Bear. Oh ya! jangan lupa dengan tariannya.” Ucap Yoseob sambil tersenyum jahil.

MWO?!  Aiish.. ottokae..” ucap Ririn sambil menundukkan kepalanya dalam-dalam.
Hyoseon dan gikwang pun melirik ke arah Yoseob dan Ririn. Lantas gikwang pun bertanya kepada Yoseob,

“Ya,kenapa kau menyuruhnya melakukan itu?”

“Iya, betul. Di muka umum lagi..” sambar Hyoseon.

“Tadi kami main game online. Dan ririn pun kalah dalam game itu. Alhasil inilah hukuman yang di dapat.” Ujar Yoseob.

“Oooh, jadi begitu rupanya..” ucap Gikwang.

“Hei, sepertinya kalian akrab sekali! Apakah…” ucap Hyoseon yang memang tidak menuntaskan kata-katanya.

“Tidak. Justru kami sangat tidak akur satu sama lain.” Ucap Yoseob dengan santai.

“Benarkah? Eeii..” ucap Hyoseon.
Ririn yang sedari tadi menunduk kemudian mengangkat wajahnya,

“Baik! Aku akan melakukannya!” ucap Ririn dengan tegas.

“Silahkan, aku akan menontonnya dengan seksama.” Ucap Yoseob.

Ririn pun mulai melakukan hukuman tersebut. Ia melakukannya dengan malas-malasan dan terlihat wajahnya yang ditekuk. Hyoseon dan Gikwang ikut memperhatikannya sambil sesekali tersenyum. Sementara Yoseob sudah tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Ririn itu.

Ririn pun selesai dan kembali ke kursinya. Sementara Yoseob masih tetap tertawa.

Ya! kau puas sekarang?!” tanya Ririn kesal.

Tetapi Yoseob masih saja tertawa. Melihat itu pun Ririn menjadi jengkel.

YA! YANG YOSEOB!!! AKU TIDAK AKAN KALAH DARIMU LAGI! TIDAK AKAN! KAU LIHAT SAJA!” ucap Ririn dengan sedikit berteriak sambil megacungkan telunjuknya ke arah Yoseob.

Tetapi lagi-lagi Yoseob masih tertawa. Ririn pun kemudian hanya bisa merengut dan kembali menatap hidangan di mejanya. Gikwang menyuruh Yoseob untuk berhenti tapi tetap tidak berhasil. Kemudian ririn melihat ke arah Yoseob yang masih tertawa.

‘Tetapi, kalau dipikir-pikir, aku belum pernah melihatnya tertawa selepas itu..’ batin Ririn sambil tersenyum tipis.

‘Ah! Tapi aku tetap tidak akan kalah darinya! Ne! Aku harus menang suatu saat nanti!’ batin Ririn yang sudah membulatkan tekadnya untuk tidak kalah dari Yoseob.
Setelah itu ririn pun kembali menyantap hidangannya. Begitu juga dengan yang lain, termasuk Yoseob yang sudah berhenti dari tawanya.

****
Hyoseon dan Gikwang pergi jalan-jalan berkeliling hotel. Sementara Ririn dan Yoseob sendirian di kamarnya masing-masing. Yoseob pun berjalan menuju balkon. Ia berusaha mencari udara segar. Kemudian tiba-tiba dilihatnya Ririn yang juga muncul di balkon seberang. Ririn melihat ke arah Yoseob.

Oh, annyeong.” sapa Yoseob datar.

Annyeong..” balas ririn dengan nada malas.
Ririn pun bersandar di tralis balkon sambil menghirup udara di malam hari.

“Ririn-a!” ucap Yoseob yang sedikit teriak.

Mwo?!” tanya Ririn tanpa mengeluarkan suara.

Yoseob kemudian mengisyaratkan Ririn untuk membuka connecting doornya. Yoseob dan ririn pun masuk ke kamar dan membuka connecting door mereka bersamaan.

Wae?” tanya Ririn.

Tanpa permisi dulu, Yoseob langsung masuk ke kamar Ririn dan Hyoseon. Ia berjalan menuju balkon.

Ya oppa! Bagaimana bisa kau masuk tanpa permisi dulu!?” ucap Ririn sambil mengikuti Yoseob menuju balkon.

Yoseob mendadak berhenti di depan pintu balkon. Ririn yang tidak begitu memperhatikan lantas menabrak Yoseob.

“Ya!” gerutu Ririn.

Yoseob membalikkan badannya ke arah Ririn,

“Ini.”

Mwoya?” tanya Ririn lembut.

“Kau tidak lihat ini coklat?!” ucap Yoseob yang masih memegang coklat batangan itu.

“Aku tahu kalau itu coklat! Maksudku..” ucap ririn yang dipotong oleh Yoseob.

“Kau tidak mau? Ya sudah kalau begitu..” ucap Yoseob yang hampir menyimpan kembali coklat itu.

Ani! Tentu saja aku mau!” ucap Ririn sambil merebut coklat itu dari tangan Yoseob.

“Waah, kau memang tergila-gila dengan coklat ya! ckckck…” Ucap Yoseob sambil menggelengkan kepalanya.

Ne!” ucap Ririn yang sedang membuka bungkusan coklat itu.

Yoseob pun berjalan ke arah tralis balkon dan menghela nafas sejenak. Kemudian ririn menyodorkan coklat di depan mata Yoseob. Yoseob pun mengambil coklat itu dan memakannya.

“Enak kan?” ucap Ririn.

Ne..” ucap Yoseob.

Oppa,” panggil Ririn

Mm?” sahut Yoseob

“Kau pasti sangat puas mengerjaiku tadi!” ujar Ririn

Yoseob sontak tersenyum geli, tapi hanya untuk beberapa saat.

“Tapi oppa, aku baru pertama kali melihatmu tertawa lepas seperti itu...” ucap Ririn masih terus memakan coklatnya.

Yoseob melihat ke arah Ririn sebentar, dan setelah itu kembali menatap lurus kedepan.

“Kurasa,baru kali ini. Setelah sekian lama..” ucap Yoseob yang kemudian berlalu.

Oh- oppa, kau mau kemana?” ucap Ririn yang mengikuti Yoseob masuk kedalam kamar.

“Aku mau menonton tv.” Ucap Yoseob dengan santai.

“Menonton tv disini?” tanya Ririn

“Iya, memang kenapa? Tidak boleh?” ucap Yoseob

“Boleh! Aku kan hanya bertanya. Siapa tahu kau menonton tv di kamarmu kan..”

Kemudian mereka pun duduk dibawah bersandar ke spring bed, menonton tv. Ririn menonton tv sambil memakan coklatnya.

Glek!

"Huwaaaa!"


_To be continue_

Nisa R.I
27082011

1 komentar: