Selasa, 21 Juni 2011

Nobody Does, Just You - part 2


“Ah, saeng-a kau yakin, tidak mau kami antar?”ucap Hyoseon.

“Iya, lagipula aku juga tidak keberatan kok J” ucap Gikwang.

“Gomawo,unnie, gikwang oppa. Tapi aku bisa naik bis kok! J”ujar Ririn

“Ah, cheongmal?”ucap Hyoseon.

“Mmm” Ririn mengangguk.

“Baiklah kalau gitu. Saeng-a~ hati-hati ya! >.<”

Hyoseon memeluk adiknya itu dengan gemas. Terlihat raut wajah ririn yang mulai pucat karena sesak napas.

“Jagiya! Hentikan. Nanti adikmu bisa kehabisan napas.” ujar Gikwang.

“Ah, benarkah? Mianhae, saeng-a. Lagi-lagi aku kelepasan. Habis kau sangat manis.” Ucap hyoseon sambil melepas pelukannya.

“Hahaha, kau ini ada-ada saja jagi” Gikwang tertawa kecil.

“Baiklah, aku pergi dulu ya! Annyeong!” pamit Ririn.

“Ne, hati-hati!” ucap Gikwang dan Hyoseon sambil melambaikan tangannya.

Sementara yoseob hanya memperhatikan Ririn yang berjalan membelakanginya. Setelah Ririn sudah
menjauh, Hyoseon masuk kedalam mobil Gikwang, sementara Gikwang masih diluar menunggu Yoseob masuk mobil.

“Ayo cepat masuk!” ucap Gikwang

“Tidak usah, aku mau mampir dulu ke suatu tempat. Kau pulang saja duluan.”ucap Yoseob sambil tersenyum.

“Benarkah? Baiklah kalau begitu.”

Gikwang masuk mobil, menstarter mobilnya dan membuka kaca mobil.

“Aku duluan ya! J”ucap gikwang.

“Ne, hati-hati!”ucap yoseob.

“Annyeong! J” hyoseon melambaikan tangannya.

Yoseob pun juga ikut melambaikan tangannya bersamaan dengan itu kaca mobil telah ditutup dan mobil itu berlalu begitu saja. Setelah melihat mobil itu berlalu, yoseob pun berbalik dan berjalan menuju tempat yang di tuju.

****
“Annyeong!”

“Oh, ririn-a. kau sudah datang.” Ucap eunhyuk.

“Ne oppa.”

“Hei, aku baru pertama kali melihat rambutmu di kepang seperti itu. hahaha”

“Ne.. aku memang seperti ini kalau biasanya. Tapi tiap kali berlatih dance denganmu aku akan membukanya.
Karena sangat tidak enak kalau dikepang.” Ucap ririn sambil melepaskan kepangannya.

“Tapi menurutku kau lebih cantik kalau rambutmu digerai. Kenapa tidak digerai saja rambutmu setiap harinya?” ucap Eunhyuk.

“Aku juga tidak tahu kenapa. Aku lebih suka dikepang, karena sudah sejak kecil ibu sering mengepangku. Dan kalau lagi di rumah dan dance saja aku menggerainya.” Ujar Ririn

“Hahaha kau ini. baiklah ayo kita mulai latihannya.” Ucap Eunhyuk

“Ne!”

Ririn dan eunhyuk pun memulai hobi mereka, yakni dance. Mereka tidak sedang di kursus dance, mereka hanya ngedance untuk kesenangan dan sesekalai mengikuti kompetisi jalanan. Awalnya memang mereka mengikuti kursus, tetapi sekarang mereka sudah menjadi profesional. Mereka menyewa studio untuk melatih dance mereka.

Sudah sekitar 30 menit mereka berlatih, mereka pun beristirahat. Eunhyuk menelentangkan tubuhnya di lantai, diikuti ririn di sebelahnya. Dengan nafas yang masih terengah-engah. Eunhyuk membuka sedikit kausnya, hingga absnya terlihat. Mereka berdua pun mengobrol dengan saling menatap satu sama lain.

Ditengah-tengah obrolan mereka, tiba-tiba saja ada yang mengetuk pintu. Mereka pun langsung bangun dan eunhyuklah yang membukakan pintu. Sementara ririn berjalan mengambil minuman.

Cklek

“Oh! Aku tidak menyangka kau akan kesini. Ada apa memangnya?” ucap eunhyuk sambil mempersilahkannya masuk.

Yoseob pun masuk ke dalam dan dilihatnya seorang yeoja yang sedang berdiri membelakanginya.

“Hyung, dia yeoja chingumu?”tanya Yoseob

“Ah,ani. Dia temanku di kursus dance. Dia sudah kuanggap sebagai adik sendiri.” Ujar Eunhyuk

“Ooh..”

Eunhyuk berjalan ke arah ririn. Sementara yoseob duduk di belakang.

“Ririn-a!” panggil Eunhyuk

Ririn yang sedang meneguk air, langsung menghentikannya.

“Ne oppa?” sahut Ririn

“Aku mau mengenalkanmu pada adik kelasku.” Ucap Eunhyuk

“Oh, baiklah oppa.”

Eunhyuk dan Ririn berjalan menuju tempat yoseob duduk.

“Yoseob-a, kenalkan ini-”ucapan Eunhyuk yang belum selesai di potong dengan omongan Ririn.

“Oppa?!” ucap Ririn dengan terkejut

“Kau? Ririn adiknya Hyoseon?!” ucap Yoseob yang juga terkejut

Yoseob heran melihat ririn berbeda dengan ririn yang tadi ia temui. Hanya kacamatanya sajalah yang dapat dikenali oleh yoseob. Sementara Ririn menggigit bibirnya, karena ia belum pernah memperlihatkan penampilannya yang seperti itu ke orang lain, kecuali eunhyuk dan kakaknya tentu saja.

“Waah, kalian sudah saling kenal rupanya?” ucap Eunhyuk

“Ah, iya oppa. Dia teman kakakku. Tadi aku baru saja bertemu dengannya di bioskop.” Ujar Ririn

“Ooh, begitu. Oh,ya yoseob-a kau ada apa kemari?” tanya Eunhyuk

“Ah, itu…” ucap Yoseob

Tiba-tiba Eunhyuk ingat sesuatu.

“Ah- tunggu sebentar! Aku akan kembali oke?” ucap eunhyuk yang pergi begitu saja.

Ririn dan yoseob ditinggal berdua di studio. Ririn pun memulai pembicaraan.

“Oppa, kau heran ya? Melihatku yang seperti ini?” tanya Ririn.

Yoseob mengangguk.

“Kau sangat berbeda. Kalau kau tidak memakai kacamatamu, aku tidak akan tahu kalau itu kau.”

Suasana hening sejenak, baru setelah itu ririn memulai pembicaraan lagi.

“Oppa…”

“Ne?” ucap Yoseob

“Apa kau…. Menyukai kakakku?” tanya Ririn.

Yoseob sangat kaget mendengar ucapan ririn barusan. Dia hanya diam, tidak menjawab apa-apa.

“Aku bisa melihatnya dari sorot matamu…” ucap ririn sambil sedikit melamun.

“Ah, sudahlah lupakan saja! Tidak perlu kau jawab pertanyaanku tadi! Hahaha” ucap Ririn yang sudah sadar dari lamunannya.

“Ne, kau benar. Aku menyukainya. Aku menyukai kakakmu.” Ucap yoseob dengan serius kemudian memalingkan wajahnya kearah ririn.

Ririn pun membalasnya dengan senyum. Yoseob sedikit heran. Karena yoseob mengira bahwa Ririn akan simpati kepadanya dengan mengucapkan; ‘oppa, kau pasti terluka?’ atau semacamnya. Tapi kini yang ia lihat adalah senyuman yang tulus. Seperti memberitahunya untuk tidak putus asa.

“Terima kasih kau sudah mau menjawabnya oppa. Dan maaf aku sudah terlalu lancang menanyakan itu.” ucap Ririn

“Ne.. gwenchanayo..” ucap yoseob sambil sedikit mendesah, merilekskan badannya yang sedikit tegang.

“Oppa, bagaimana kalau kita main games? Biar tidak terlalu canggung.” Usul Ririn

“Baiklah”

“Kai baik bok!”

“Yay! Aku menang! Oppa, telungkupkan badanmu.” Ujar Ririn

“Arasseo!” ucap Yoseob yang sedikit kesal karena kalah

“Indiaaan rice!”

“Ah. Appo!” keluh Yoseob

“Salah sendiri kau kalah! :P”

“Aissh, kau! Baiklah sekali lagi!” ucap Yoseob tak mau kalah.

Tetapi, ditengah-tengah mereka bermain…

Cklek

“Annyeong~” sapa Eunhyuk yang sudah kembali.

Melihat Eunhyuk datang, Yoseob dan Ririn menghentikan permainan mereka.

“Ya! Oppa! Kau lama sekali sih kemana saja?” ucap Ririn yang masih tetap di tempat duduknya .

Eunhyuk hanya tersenyum. Ia berdiri di depan pintu sambil mengeluarkan seusatu.

“Jajaaaan!!! ”

“Waah.. Toppokkiiiiiiii!!!!” ririn pun langsung berlari menuju eunhyuk.

“Gomawo oppa!” ucap ririn sambil mencubit pipi eunhyuk dan mengambil toppokki dari tangan eunhyuk.

Mereka bertiga pun duduk dan memakan toppokkinya, sambil mengobrol dan sesekali bercanda.

****
“Baiklah, aku duluan ya!” pamit yoseob.

“Ne.” jawab eunhyuk dan ririn bersamaan.

“Annyeong oppaa! Hati-hati di jalan!” ucap ririn sambil melambaikan tangannya ke yoseob yang berjalan mebelakanginya.

Yoseob melambaikan satu tangannya dengan yang satu tangannya lagi dimasukkan di saku. Ia melambaikan tangan membelakangi Eunhyuk dan Ririn.

Setelah dilihatnya yoseob berlalu, Ririn dan Eunhyuk pun berjalan pulang berlawanan arah dengan Yoseob.

Seperti biasa, Eunhyuk selalu mengantarkan Ririn pulang sampai depan rumahnya.

_To be continue_

Nisa R.I
21062011

1 komentar:

  1. sorry, gue lupa ngepost yang lg pada makan topokki hehehe baru nyadar sekarang lagi! mianhae *bow*

    BalasHapus